MOTIVASI PEMUDA DALAM BERWIRAUSAHA
(Studi pedagang di Kompelma Darussalam)
A. Latar Belakang Masalah
Pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.[1]
Masa pemuda adalah yang Menentukan masa depannya, menentukan kehidupan keluarganya, bahkan menentukan nasib bengsa dan negaranya. Masa pemuda merupakan masa ujian, masa penuh tantangan. Masa sukar di mengerti yang harus dipahami, masa bergelora yang harus diselami. Baik oleh pemuda itu sendiri maupun oleh siapa saja yang berkepentingan dengannya.[2]
Dengan apa yang telah disebutkan itu seharusnya pemuda memiliki motivasi dan berpikir kreatif dalam melihat peluang kerja. Banyak pemuda yang beranggapan pekerjaan utama itu adalah pekerjaan sampingan, padahal pengertian dari kewirausahaan sangat berbeda dari anggapan mereka.Wirausaha adalah orang atau sekelompok yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.[3]
Jadi pada dasarnya harapan untuk diterima di dunia kerja tentu tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri kesempatan kerja pun sangat terbatas bagi para pemuda dan tidak berbanding dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dan instuisi pendidikan.
Masa pemuda adalah yang Menentukan masa depannya, menentukan kehidupan keluarganya, bahkan menentukan nasib bengsa dan negaranya. Masa pemuda merupakan masa ujian, masa penuh tantangan. Masa sukar di mengerti yang harus dipahami, masa bergelora yang harus diselami. Baik oleh pemuda itu sendiri maupun oleh siapa saja yang berkepentingan dengannya.[2]
Dengan apa yang telah disebutkan itu seharusnya pemuda memiliki motivasi dan berpikir kreatif dalam melihat peluang kerja. Banyak pemuda yang beranggapan pekerjaan utama itu adalah pekerjaan sampingan, padahal pengertian dari kewirausahaan sangat berbeda dari anggapan mereka.Wirausaha adalah orang atau sekelompok yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.[3]
Jadi pada dasarnya harapan untuk diterima di dunia kerja tentu tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri kesempatan kerja pun sangat terbatas bagi para pemuda dan tidak berbanding dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dan instuisi pendidikan.
Pada masa sekarang ini pemuda dituntut untuk mampu bersaing demi mempertahankan kehidupan yang kian hari terus maju sesuai dengan tuntutan zaman. Demi mempertahankan kelangsungan hidup, pemuda dituntut untuk memiliki skill (kemampuan) dan pengetahuan yang tinggi agar mampu bertahan dan bersaing dengan pemuda lainnya. Tingginya angka kemiskinan di Indonesia berdampak pada lemahnya pendidikan yang dimiliki oleh para pemuda, sehingga bagi mereka yang tidak mampu bersaing akan terus tertinggal dari para pemuda lain. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengangkat suatu tema mengenai “motivasi pemuda dalam berwirausaha studi pada pedagang di Kopelma Darussalam”.
B. Rumusan Masalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang ingin dicari jawabannya:
1. Bagaimana motivasi pemuda dalam berwirausaha?
2. Bagaimana dukungan aparatur gampong terhadap pemuda dalam berwirausaha?
3. Apa saja hambatan-hambatan bagi pemuda dalam berwirausaha?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan permasalahan diatas, maka penulis akan berusaha mencari jawaban:
1. Untuk mengetahui motivasi para pemuda dalam berwirausaha.
2. Untuk mengetahui dukungan aparatur gampong terhadap pemuda dalam berwirausaha.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan bagi pemuda dalam berwirausaha.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Bagaimana dukungan aparatur gampong terhadap pemuda dalam berwirausaha?
3. Apa saja hambatan-hambatan bagi pemuda dalam berwirausaha?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan permasalahan diatas, maka penulis akan berusaha mencari jawaban:
1. Untuk mengetahui motivasi para pemuda dalam berwirausaha.
2. Untuk mengetahui dukungan aparatur gampong terhadap pemuda dalam berwirausaha.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan bagi pemuda dalam berwirausaha.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis kegunaan dari penelitian ini diharapkan menjadi sebagai salah satu upaya dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan untuk berwirausaha dan dapat memberikan masukan kepada pemerintahan daerah khususnya dalam meningkatkan perkonomian masyarakat yang lebih berkualitas.
2. Secara praktis untuk dapat memberikan pedoman kepada pemuda dan masyarakat agar dapat meningkatkan ekonomi melalui bidang usaha khususnya para pemuda yang berminat melakukannya.
E. Metode Penelitian
Dalam rangka untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan metode kualitatif, dimana penulis melakukan penelitian langsung kelapangan (field research).
1. Populasi dan Sampel
Yang dimaksudkan populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel.[4] Sedangkan sampel yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya dari sebagian populasi terhadap jumlah objek penelitian. Pengammbilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak (random sampling).
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk terlaksananya penelitian ini, maka akan dilakukannya penelitian dengan beberapa teknik:
2. Secara praktis untuk dapat memberikan pedoman kepada pemuda dan masyarakat agar dapat meningkatkan ekonomi melalui bidang usaha khususnya para pemuda yang berminat melakukannya.
E. Metode Penelitian
Dalam rangka untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan metode kualitatif, dimana penulis melakukan penelitian langsung kelapangan (field research).
1. Populasi dan Sampel
Yang dimaksudkan populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel.[4] Sedangkan sampel yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya dari sebagian populasi terhadap jumlah objek penelitian. Pengammbilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak (random sampling).
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk terlaksananya penelitian ini, maka akan dilakukannya penelitian dengan beberapa teknik:
a. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain.[5] Wawancara ada dua macam yakni wawancara terpimpin dan tidak terpimpin, wawancara terpimpin adalah Tanya jawab yang terarah untuk mengumpulkan data yang relevan saja dan wawancara tidak terpimpin yaitu wawancara tidak terarah.[6]
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.[7] Observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan suatu alat indra.[8] Jadi, observasi adalah mengamati secara langsung terhadap objek penelitian secara penglihatan, pendengaran, dan yang dirasakan. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung dan cermat terhadap objek penelitian sehingga observasi itu dapat menjadi bahan masukan dalam penyelesaian yang dilakukan.
3. Teknik Pengolahan Data
Setelah wawancara dan observasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data bertujuan untuk memperoleh data yang lebih efektif setelah dilakukan survei kelapangan. Dimana data yang telah diperoleh setelah dilakukan analisis data untuk memperoleh informasi yang bermanfaat untuk pembuat keputusan.
4. Teknik Analisis Data
Setelah dilakukan pengolahan data, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat penting. karena dengan analisa ini, data yang akan nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.[9] Semua data yang diperoleh, baik dari lapangan maupun perpustakaan yang sudah menggunakan berbagai cara dan sistem untuk mendapatkannya, lalu data tersebut diklasifikasikan dan di analisis pengaplikasian dan penganalisaan ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah ssebagai berikut:
Mengumpulkan sejumlah data (data kasar) untuk di selidiki atau di telusuri dan di analisis.
Menyeleksi data yang relevan.
Menganalisis (membahas) dan mengumpulkan.
__________________________________________
[1] http://muchad.com/pengertian-pemuda-dan-macam-macamnya.html, diakses 31 januari 2016
[2] Soejanto Agoes, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm 161
[3] Bahtera Mahadi, Pelatihan Kewirausahaaan, (Banda Aceh, Kadin aceh dan Dekopin Aceh, 2011), hlm 1
[4] Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Ed. 1, cet. 6, (Jakarta: PT. Bumi Aksarra, 2003), hlm. 53
[5] Noor Juliansyah, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 138
[6] M.Nasir Budiman, dkk, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (tesis, skripsi, dan disertasi), IAIN Ar-Raniry Pres, cet ke I, (Banda Aceh: Hasanah Grafika, 2004), hlm. 27
[7] P.Joko Subakyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta), hlm. 63
[8] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Aneka Cipta, 2001), hlm. 133
[9] P.Joko Subakyo, Metode Penelitian Dalam…, hlm. 104
Tidak ada komentar:
Posting Komentar